Menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mengenai suku bunga yang akan di bahas besok 24-25 Mei 2023, membuat beberapa emiten di sektor teknologi terkoreksi.
Pada awal perdagangan https://www.rtpkas138.xyz/ Selasa (23/5/2023) beberapa emiten di sektor teknologi mulai bergejolak.
BI terakhir mengerek suku bunga acuan pada Januari. Secara total sejak Agustus 2022, suku bunga acuan telah naik 225 basis poin (bps).
Sejauh ini, para ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan menahan suku bunga pada level 5,75%. Akan tetapi, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan bahwa masih terlalu dini bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, meskipun inflasi sudah mulai melandai.
Dengan demikian jika suku bunga Bank Indonesia naik maka akan berdampak negatif pada salah satu sektor yakni sektor teknologi, di mana saat ini beberapa sektor teknologi sedang melakukan efisiensi biaya agar dapat membukukan laba hingga memaksimalkan laba.
Jika suku bunga kembali naik maka biaya operasional dan biaya usaha lainnya pada sektor teknologi akan meningkat. Hal ini dapat mendorong penurunan kinerja kembali pada beberapa emiten di sektor teknologi. Terutama emiten yang masih membukukan kerugian, hal ini dapat membebani Perseroan untuk mengejar profit.